![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgW8i4oN3VgaHIbWaPx7Jku6RBk9g8fMM1pE-aJQQw9t6W8TUmK22O8G7kCkWkFKpmtTWdMLyteOtTw1Zsy2IGyeC8DbAq_yo5qUXjeJyOsoObojb-uLPWvlUZ28dI4ncP4vaSkK1mxGVr/s1600/budidaya-ikan-air-tawar-di-pekarangan.jpg)
Salah satu elternatif yang bisa jadi usaha untuk mendongkrak pendapatan warga terutama warga miskin adalah dengan memanfaatkan pekarangan untuk budidaya ikan. Endah Rahmawati, SPI dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang menyatakan ada tiga jenis ikan yang bisa dijadikan kegiatan sampingan bagi RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin), diantaranya ikan lele, ikan patin dan ikan gurami. “ Ketiganya teknis perawatannya mudah sehingga cocok unt
uk kegiatan sampingan termasuk untuk pemanfaatan pekarangan bagi RTSM,”kata Kepala Seksi Produksi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang.
Tentu masing-masing punya kurang lebih. Misalny, untuk lele kelebihannya waktu perawatan pendek, hanya 2,5-3 bulan tapi biaya pakan relatif mahal. Sedangkan Gurami, kelebihannya pakan bisa memanfaatkan hijauan seperti kangkung, daun pepaya, daun tales dll sebagai tambahan makanan selain pakan pabrik berupa pelet. Harga ikan gurami juga lebih mahal, tapi waktu pemeliharaannya lebih lama mencapai 1 tahun. Alternatif ketiga bisa dibudidayakan ikan patin, dengan waktu pemeliharaan sekitar 6 bulanan. Ikan patin juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.
Ketiganya bisa diandalkan sebagai kegiatan untuk meningkatkan pendapatan. “berdasarkan pengalaman petani binaan kita yang sudah sudah membudidayakan ikan gurami, 180 meter persegi (6 m x 30 m) kolam ikan gurami hasilnya sama dengan sawah sebahu atau banon 500, “kata Endah menyampaikan kesuksesan petani ikan binaannya.