Kamis

Tambah Penghasilan Dengan Budidaya Ikan Di Pekarangan

Beberapa kajian menyebutkan pedesaan masih menjadi kantong kemiskinan di Indonesia ditengah pemberitaan mengenai perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh. Artinya masyarakat desa yang sebagian besar petani cenderung lebih rentan terhadap kemiskinan. Ini tidak lepas dari kecilnya rata-rata tingkat kepemilikan lahan petani, rata-rata 0,25 ha per petani. Kegiatan budidaya pertanian saja apalagi hanya mengandalkan tanaman pangan, luasan ini tidak akan bisa memberikan nilai tambah ekonomi yang memadai. Karena itu untuk meningkatkan pendapatan, kegiatan pertanian seharusnya bisa dikombinasikan dengan kegiatan usaha yang lain.
Salah satu elternatif yang bisa jadi usaha untuk mendongkrak pendapatan warga terutama warga miskin adalah dengan memanfaatkan pekarangan untuk budidaya ikan. Endah Rahmawati, SPI dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang menyatakan ada tiga jenis ikan yang bisa dijadikan kegiatan sampingan bagi RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin), diantaranya ikan lele, ikan patin dan ikan gurami. “ Ketiganya teknis perawatannya mudah sehingga cocok unt
uk kegiatan sampingan termasuk untuk pemanfaatan pekarangan bagi RTSM,”kata Kepala Seksi Produksi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang.
Tentu masing-masing punya kurang lebih. Misalny, untuk lele kelebihannya waktu perawatan pendek, hanya 2,5-3 bulan tapi biaya pakan relatif mahal. Sedangkan Gurami, kelebihannya pakan bisa memanfaatkan hijauan seperti kangkung, daun pepaya, daun tales dll sebagai tambahan makanan selain pakan pabrik berupa pelet. Harga ikan gurami juga lebih mahal, tapi waktu pemeliharaannya lebih lama mencapai 1 tahun. Alternatif ketiga bisa dibudidayakan ikan patin, dengan waktu pemeliharaan sekitar 6 bulanan. Ikan patin juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.
Ketiganya bisa diandalkan sebagai kegiatan untuk meningkatkan pendapatan. “berdasarkan pengalaman petani binaan kita yang sudah sudah membudidayakan ikan gurami, 180 meter persegi (6 m x 30 m) kolam ikan gurami hasilnya sama dengan sawah sebahu atau banon 500, “kata Endah menyampaikan kesuksesan petani ikan binaannya.

Garam sebagai obat ikan air tawar

Beberapa Keunggulan garam sebagai obat ikan air tawar.
Pemberian Garam sebagai obat ikan air tawar ini sangat aman, pemberian juga harus teratur, garam juga akan membantu proses osmoregulasi dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya.
Garam mampu mencegah seperti nitrit, nitrit dalam air dapat terserap ke dalam peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan, nitrit bisa menyebabkan kadar oksigen menurun sangat tidak baik untuk kesehatan ikan, sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”, alternative terbaik yaitu dengan pemberian garam pada kolam ikan.
Garam sebagai obat ikan air tawar juga mampu menghancurkan bakteri parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri lainnya, terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada waktu diperlukan.
Beberapa dosis penggunaan garam adalah:
Sebagai jamu atau profilaktik, dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter, atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen, kita contohkan penggunaan pada akuarium, garam yang akan di pakai di siapkan dengan wadah sendiri sebelum di pakai, dan takaran penggunaan harus mengikuti dosis yang di anjurkan, setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium, dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya, dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.

Bibit dan Induk Unggulan Tingkatkan Produksi Ikan Air Tawar

Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan bibit dan induk yang unggul akan meningkatkan produksi dan keuntungan budidaya ikan air tawar. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut, produksi perikanan budidaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 – 2013, produksi perikanan budidaya meningkat sekitar 28,64% per tahun, yaitu 6,28 juta ton pada tahun 2010 dan mencapai 13,31 juta ton pada tahun 2013 (data sementara). Sedangkan nilai produksi nya mengalami kenaikan sekitar 22,51 % per tahun dalam kurun waktu yang sama. Capaian peningkatan yang signifikan selain dari rumput laut, juga dari peningkatan jenis ikan air tawar, utamanya ikan nila, mas, dan lele. Ketiga jenis ikan tersebut semakin diandalkan, baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan perolehan devisa Negara, menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan juga dapat dilakukan berkesinambungan dengan menerapkan budidaya ramah lingkungan.

Analisa Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Bawal

Ikan bawal yang lezat dan gurih ini banyak diminati oleh masyarakat kita. Jika dibudidayakan dengan benar, ikan bawal tentunya akan menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda
Cara budidaya ikan Bawal tidaklah sulit & keuntunganyapun menjanjikan sangat besar kebanyakan orang mengalami kegagal di karenakan:
  1. Tidak di perhatikan setingan kolam
  2. Pemula/pemain baru yang terburu buru akan hasil yang besar tanpa mempertimbangkan resiko
  3. Kurang matangnya informasi bagai mana cara budidaya ikan mas
Kuncinya adalah SETINGAN KOLAM buat senyaman mungkin air kolam untuk beradaptasi dengan cara persiapan lahan, pemupukan lahan, serta penebaran benih.