Kamis

Kementerian Kelautan dan Perikanan Bidik Pasar Timur Tengah dan Afrika Sebagai Tujuan Ekspor Perikanan


Kementerian Kelautan dan Perikanan Bidik Pasar Timur Tengah dan Afrika Sebagai Tujuan Ekspor Perikanan
 
Surabaya - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun ini menargetkan nilai ekspor perikanan sebesar 5 miliar dolar AS. Maka dari itu KKP tetap konsisten membangun jaringan dan dukungan dari pelaku usaha, pemerintah daerah, asosiasi, komisi hasil perikanan dan unit pengolahan ikan.

Menteri KKP Sharif C. Sutardjo mengatakan, strategi pemasaran dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan ekspor hasil perikanan ke pasar utama. 

Dijelaskan, selama 2012 Indonesia sudah mengekspor hasil perikanan ke. Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa sebesar 63,19 persen. Negara prospektif lainnya yaitu Asia Tenggara dan Asia Timur yang nilainya ekspornya mencapai 25,93 persen, sedangkan negara di Timur Tengah dan Afrika nilainya ekspornya masih kecil yaitu 5,49 persen. 

"Kita masih mengekspor sekitar 4 miliar dolar AS, sedangkan Thailand sebesar 10 miliar dolar AS. Tahun ini kita harus mengembangkan ekspor ke Timur Tengah dan Afrika. Kami yakin dengan saling bersinergi semua stakeholder, dapat mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan untuk pencapaian target ekspor sebesar 5 miliar dolar AS," katanya, saat membuka acara konsultasi nasional penguatan sinergitas hulu hilir untuk meningkatkan industrialisasi kelautan dan perikanan, konsumsi dan ekspor, di Meritus Hotel Surabaya, Jawa Timur (21/5).

Untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor, Cicip juga mengharapkan supaya KKP mampu meningkatkan produksi perikanan. Diakuinya, dalam peningkatan produksi ikan masih banyak tantangan dan kendala seperti permodalan, listrik, logistik. "Kendala memang tetap ada, namun kita harus tetap maju untuk mewujudkan visi misi KKP," ujarnya.

Selain itu, untuk meningkatkan pengembangan industri pengolahan dalam negeri, KKP akan terus meningkatkan ekspor dengan tetap memberlakukan pengendalian impor. 

"Kebijakan ini dilakukan untuk penguatan kapasitas industri dalam negeri dan bernilai tambah sekaligus upaya penanggulangan kemiskinan," jelasnya.


Sumber: SINDO RADIO.COM Tanggal 22 Mei 2013 Hal.1

0 komentar:

Posting Komentar