Nila, termasuk nila gesit yang dipelihara di kolam
sering terkena serangan penyakit Trichodina. Serangan ini umumnya terjadi
ketika masih kecil, yaitu sejak larva hingga sangkal, atau ukuran 10 - 12 cm.
Setelah besar, ikan nila jarang terkena penyakit Trichodina, karena kondisi
tubuhnya sudah kuat, sehingga dapat menahan serangan penyakit itu.
Pada tahap awal, penyakit yang tergolong sejenis
parasit inibiasanya menyerang bagian ekor. Ekor yang terserang nampak pucat,
karena lendirnya habis terserap oleh hewan itu. Selanjutnya bagain itu mulai
rapuh dan rusak. Bila serangan sangat ganas bisa menyebabkan ekornya putus.
Dalam keadaan itu, gerakan nila yang terserang nampak tidak normal, bergerak
mendadak, lalu berhenti mendadak.
Setelah menyerang bagian ekor, selanjutnya
Trichodina menyerang bagian lainnya, yaitu sirip dubur, sirip punggung, sirip
perut dan sisip dada. Bagian-bagian itu nampak pucat, rapuh dan rusak. Serangan
yang lebih parah akan berlanjut pada bagian tubuh, yaitu sisik. Sisik yang
terserang nampak pucat, juga karena lendirnya habis. Bila dipegang, tubuhnya
kesat atau tidak licin.
Dalam keadaan itu, tidak hanya gerakannya yang tidak
normal, akan tetapi nila yang terserang menggantung di permukaan air sambil
megap-megap. Karena selain menyerang bagian-bagian di atas juga sudah menyerang
bagian insang. Filamen insang yang terserang nampak pucat dan timbul
benjolan-benjolan. Setelah menggantung di permukaan, biasanya ikan itu sudah
tidak bisa disembuhkan lagi.
Salah satu cara untuk mengatasi serangan Trichodina,
yaitu dengan memanen ikan tersebut. Setelah dibersihkan dari lumpur dan kotoran
lainnya, ikan-ikan yang sudah dipanen, ditampung dalam bak semen (2 m x 1 m x
0,5 m) dengan diberi aliran air bersih hingga segar kembali. Lalu diobati
dengan 25 mg/l Gold 100, atau hingga air berwarna kuning seulas selama 6 jam.
Selama pengobatan, air tidak dialirkan, tetapi diberi 6 titik aerasi agar tidak
mabuk. Setelah 6 jam, kembali air dialirkan dan ikan siap kembali ditebar di
kolam.
Namun cara itu tidak efisien, karena membutuhkan
waktu yang lama dan tenaga yang besar untuk memanen dan mengobati selama
pengobatan. Selain itu juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Yaitu untuk
membeli obat. Belum lagi terkadang obatnya sulit dicari, karena tidak semua
toko bahan-bahan perikanan (poultry shop) menjual obat itu. Semua itu menjadi
kendala, sedangkan penyakit harus segera diatasi.
Kini ada satu cara untuk mengatasi penyakit itu.
Cara ini sangat efisien. Tidak perlu memanen ikan tersebut dari kolam. Karena
memanen membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Tidak perlu
mengobati, karena kegiatan itu juga membutuhkan waktu dan tenaga. Juga tidak
membutuhkan obat. Karena obat harus dibeli dengan uang. Lebih baik uang itu
digunakan untuk yang lain, misalnya membeli pakan tambahan.
Ingin tahu, ikuti langkah-langkah berikut, surutkan
air kolam yang berisi ikan nila yang terserang secara bertahap hingga mencapai
ketinggian 10 – 30 cm, yaitu dengan membuka pintu pengeluaran dan menutup pintu
pemasukan, jangan lupa memasang saringan agar ikannya tidak terbawa keluar.
Setelah mencapai ketinggian tersebut, biarkan selama kurang lebih seminggu.
Dalam waktu tersebut biasanya ikan-ikan yang terserang akan sembuh.
Timbul satu pertanyaan, mengapa cara mengatasi
penyakit Trichodina itu begitu sederhana dan bisa dibilang sangat efisien.
Jawabannya sederhana pula. Karena air kolam yang disurutkan akan berkurang
volumenya. Air yang bervolume sedikit akan lebih cepat menyerap panas atau naik
suhunya dibanding air yang bervolume besar. Itu terjadi selama seminggu
dibiarkan, yaitu agar terjemur matahari.
Lalu, kenapa ikan-ikan yang terserang penyakit
Trichodina itu bisa sembuh. Ternyata dari hasil pengamatan penulis, salah satu
penyebab serangan penyakit itu adalah suhu air yang terlalu rendah. Itu terjadi
pada kolam yang berair terlalu tinggi. Makanya ketika disurutkan, suhu air di
kolam meningkat atau menjadi hangat, sehingga Trichodina tidak bisa menyerang.
Contoh yang nyata pada minapadi. Ikan-ikan yang dipelihara dengan sistem itu
tidak terserang penyakit. Dan cara ini bisa juga dilakukan untuk mengatasi
penyakit pada ikan-ikan lainnya.
http://www.lpkbipi.com/index.php/penyakit
http://www.lpkbipi.com/index.php/penyakit
0 komentar:
Posting Komentar